Oleh: Fajar Fatahillah
Izinkan saya bercerita tentang anak manusia, tentang seorang teman, dan guru yang luar biasa.
Seorang
anggota dewan yang bersahaja, yang tidak meninggalkan aktivitas lamanya
sebagai pedagang di pasar, yang selalu dekat dengan masyarakat dan
peduli terhadap masalah lingkungannya.
Pernah suatu ketika ada
tukang becak yang membutuhkan biaya untuk sekolah anaknya, dia datang ke
rumah anggota dewan tersebut, awalnya ia ragu, karena rumah anggota
dewan ini tidak seperti rumah layaknya anggota dewan, dindingnya saja
dari tripleks, atapnya bocor, sehingga kalau hujan basah ke dalam rumah.
Namun,
tukang becak tadi diajak masuk oleh anak pemilik rumah sebutlah namanya
Imam, dan setelah cerita perihal keperluannya, Imam tanpa ragu
memberikan semua uang yang akan digunakan kampanye kepada tukang becak
tersebut.
Pernah suatu ketika, Umu Imam berencana memperbaiki rumahnya, namun Imam menolak, karena takut menjadi fitnah.
Sarana negara pun digunakan untuk keperluan rakyat, seperti mobil yang
sering digunakan untuk mengantar tetangga dan masyarakat yang
membutuhkan, imam sendiri yang menjadi sopirnya.
Kisah lainnya
dari pak Dede, anggota dewan yang bersahaja, adalah selalu melakukan
kunjungan dan memberi bantuan meski ke daerah basis lawan politiknya, ke
daerah yang bukan daerah pemilihannya.
Di tengah kesibukannya,
beliau masih mengurus lembaga atau yayasan yang menjadi magnet dakwah di
lingkungannya, yayasan ini telah berkembang dari semula hanya membuka
pendidikan TK, sekarang sudah membuka pendidikan SMPIT dan lembaga
tahfizh.
Satu hal yang ingin beliau bangun adalah lembaga
pendidikan islami yang terjangkau bagi masyarakat, bahkan yang gratis
sama sekali. Beliau ingin memberikan pelayanan berupa pendidikan kepada
kader-kader yang kurang mampu dalam mendidik anak-anaknya.
Semoga Allah memberikan keistiqamahan kepada beliau dan keluarga.
—-
Ikhwah Fillah,
Biarkan dakwah membuka pintunya dan menyebarkan cahayanya melalui kontribusi nyata.
Rumah yang sederhana yang selalu terbuka bagi siapa saja yang ingin berkonsultasi.
Biarkan ia tetap terbuka agar dakwah masuk dengan cepatnya.
Memberi dan menolong siapa yang membutuhkan bahkan mereka adalah lawan atau bahkan musuh kita.
Biarkan dakwah membuka lebar pintu kebaikannya menyebar tanpa batas.
Biarkan dakwah dengan kesederhanaannya, yang membuat lebih mudah dan tidak banyak menjadi fitnah.
Biarkan
dakwah menjadi magnet sejarah, dengan kontribusi nyata tanpa banyak
retorika, membangun peradabannya dengan sarana yang ada, pendidikan,
keterampilan, olahraga dan lain sebaiknya. Biarkan dakwah terasa begitu
dekat dan nyata.
Biarkan dakwah membuka pintunya dan menyebarkan cahayanya kepada siapa saja,
Maka mereka akan dengan mudah menerima panggilannya,
Tidak perlu dengan harta, tahta, ataupun janji-janji belaka,
Cukup dengan kontribusi nyata dan terbuka kepada siapa saja,
Maka, dakwah akan menyebar dengan cepatnya.
Insya Allah
Untuk guru dan sahabat terbaikku, semoga Allah mudahkan jalan dakwahnya, mudah dalam istiqamah dijalanNya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar