Miracle Of Qur'an : Gunung Warna-Warni di China dan Islandia

Apakah Nabi Muhammad SAW pernah ke Cina atau Islandia?

          Seperti halnya Surat Ar-Rahman 19-20 yang menyebutkan fenomena alam berupa pertemuan dua lautan yang tidak bercampur; ternyata fenomena gunung berwarna-warni yang difirmankan Allah dalam Surat Al Fathir 27, pun benar adanya.
          Meskipun demikian,mungkin masih banyak orang yang belum mengetahui fenomena alam yang indah berupa gunung-gunung yang berwarna-warni tersebut ditemukan berada di dua negara.
Pertama,Gunung yang terletak di Zhangye Danxia, provinsi Gansu, Cina, tampak seperti hamparan pelangi karena itu orang menyebutnya ‘rainbow mountain’.

          Gunung pelangi seluas 300 kilometer persegi ini merupakan bagian dari Zhangye Danxia Landform Geological Park yang terletak di provinsi Gansu, China. 

          Bukit dan lembahnya terdiri dari lapisan warna merah, biru, hijau zamrud, coklat, dan kuning. 
Meskipun demikian, di sana tidak ditemui tumbuhan atau hewan apapun karena kondisi tanahnya yang tandus.
          Fenomena alam yang menakjubkan ini merupakan contoh geomorfologi petrografi yang terbentuk karena kondisi lingkungan.
          Menurut Telegraph, warna-warni perbukitan yang menakjubkan tersebut berasal dari batuan pasir merah dan mineral yang terbentuk sejak Periode Kapur, tepatnya 24 juta tahun lalu.
          Gunung ini akan menampilkan pola warna yang berbeda-beda, tergantung pada kondisi cuaca dan pencahayaan matahari. Warna-warni gunung ini akan semakin kontras jika turun hujan pada hari sebelumnya.
          Saat gunung ini pertama kali diketahui khalayak melalui foto yang beredar di dunia maya, banyak yang beranggapan kalau pola pelanginya merupakan hasil rekayasa komputer. Tetapi sekarang Zhangye Danxia Park menjadi salah satu objek wisata paling dicari di China.

=====================================================
Kedua, gunung warna warni serupa juga di Islandia. Menurut situs Atlas of Wonders, Brennisteinsalda adalah bukit dengan kondisi alam unik yang terdapat di Landmannalaugar, Islandia. Bukit ini merupakan bagian dari Fjallabak Nature Reserve. Tanah di perbukitan ini mengandung sulfur, sesuai dengan namanya yang berarti ‘gelombang sulfur’.
          Bukit di Brennisteinsalda memiliki warna-warni yang menakjubkan, yaitu hijau, hitam, merah, kuning, dan biru. Warna hitam dan biru berasal dari lava dan abu. Warna merah berasal dari kandungan besi pada tanah yang meliputi gunung. Sementara nuansa hijau berasal dari lumut yang melapisi bebatuan di sana.
         Gunung ini merupakan salah satu tempat dengan pemandangan alam paling indah di Islandia. Karena itu gambarnya sering muncul di berbagai majalah dan kalender.


Apakah Nabi Muhammad SAW pernah ke Cina atau Islandia? 
          Tentu saja tidak pernah sama sekali. Tiada lain, informasi tersebut bersumber dari wahyu Allah Ta’ala semata. Al-Qur’an telah menginformasikan fenomena alam gunung warna warni tersebut sejak 14 abad yang lalu.
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ ثَمَرَاتٍ مُخْتَلِفًا أَلْوَانُهَا وَمِنَ الْجِبَالِ جُدَدٌ بِيضٌ وَحُمْرٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهَا وَغَرَابِيبُ سُودٌ (٢٧ 
Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat. (QS. Al-Fathir: 27).
          Dengan demikian, semakin jelas bahwa Al-Qur’an bukanlah karya dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melainkan wahyu dari Allah. Al-Qur’an juga mukjizat mankjubkan yang akan terus terungkap, diantaranya lewat ilmu pengetahuan hingga akhir zaman. Subhanallah… Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya. Wallahu a’lam bish shawab.

Source : Hamba Allah


»»  Baca Selengkapnya...

Miracle Of Qur'an : Garis Edar Planet (Orbit)

Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur'an, ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.

 
"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (Al Qur'an, 21:33)
Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu:


"Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (Al Qur'an, 36:38)
Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Qur'an ini telah ditemukan melalui pengamatan astronomis di zaman kita. Menurut perhitungan para ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex. Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya, semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana.

Sebagaimana komet-komet lain di alam raya, komet Halley, sebagaimana terlihat di atas, juga bergerak mengikuti orbit atau garis edarnya yang telah ditetapkan. Komet ini memiliki garis edar khusus dan bergerak mengikuti garis edar ini secara harmonis bersama-sama dengan benda-benda langit lainnya.

Keseluruhan alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar seperti ini, dinyatakan dalam Al Qur'an sebagai berikut:

"Demi langit yang mempunyai jalan-jalan." (Al Qur'an, 51:7)
Terdapat sekitar 200 milyar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari hampir 200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planet, dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti. Selama jutaan tahun, masing-masing seolah "berenang" sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain. Selain itu, sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang ditetapkan baginya.

Semua benda langit termasuk planet, satelit yang mengiringi planet, bintang, dan bahkan galaksi, memiliki orbit atau garis edar mereka masing-masing. Semua orbit ini telah ditetapkan berdasarkan perhitungan yang sangat teliti dengan cermat. Yang membangun dan memelihara tatanan sempurna ini adalah Allah, Pencipta seluruh sekalian alam.
Garis edar di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa. Galaksi-galaksi pun berjalan pada kecepatan luar biasa dalam suatu garis peredaran yang terhitung dan terencana. Selama pergerakan ini, tak satupun dari benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain, atau bertabrakan dengan lainnya. Bahkan, telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain tanpa satu pun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan.
Dapat dipastikan bahwa pada saat Al Qur'an diturunkan, manusia tidak memiliki teleskop masa kini ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa berjarak jutaan kilometer, tidak pula pengetahuan fisika ataupun astronomi modern. Karenanya, saat itu tidaklah mungkin untuk mengatakan secara ilmiah bahwa ruang angkasa "dipenuhi lintasan dan garis edar" sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Akan tetapi, hal ini dinyatakan secara terbuka kepada kita dalam Al Qur'an yang diturunkan pada saat itu: karena Al Qur'an adalah firman Allah.


Sumber : http://www.keajaibanalquran.com
»»  Baca Selengkapnya...