Antara Waktu, Kesuksesan dan Kegagalan

Sukses itu di depan mata. Kegagalan juga sejajar dengannya. Kita tinggal memilih berhasil atau gagal. Tidak ada yang melarang atau mendorong untuk memilih kedua pilihan itu. Yang menentukan adalah kita sendiri.


Untuk menjadi orang yang berhasil ATAU gagal,
sama-sama membutuhkan waktu.
Orang yang berhasil pada usia 40 tahun, bisa gagal pada usia itu jika dia menelantarkan 40 tahun dari hidupnya.
Waktu yang dibutuhkan untuk berhasil
SAMA dengan waktu yang dibutuhkan untuk gagal.
Orang yang tidak menggunakan waktunya
untuk berhasil, sedang menggunakan waktunya
untuk menggagalkan dirinya sendiri. (Mario Teguh)

Ya benar sekali, karena waktu adalah sesuatu yang tidak mengenal perasaan, belas kasihan, pilih kasih dan sifat-sifat lain yang kita harapkan bisa membela kekurangan kita, atau tidak juga memiliki sifat yang ingin mencelakakan kita. Ia akan berjalan terus sesuai arahnya mengiringi perjalanan hidup kita dengan umur yang semakin bertambah.

Pilihan bijak jika kita memanfaatkan waktu, dalam proses perjalanan umur yang kurang dari 100 tahun. Mari memilih, mari menentukan nasib jangan menunggu waktu, karena waktu bukan teman sejati bukan juga musuh pengancam.

Apakah saat ini kita merasa telah sukses..? Coba lah berpandangan luas, pandang keluar seluas-luasnya. Ternyata sukses kita hanya secuil disbanding sukses orang lain. Kita harus tetap berkarya, mengambil peluang yang ada memanfaatkan waktu setepat mungkin.

Atau apakah saat ini kita terjebak dalam kemiskinan..? Pandang juga seluas-luasnya, mengapa kita miskin padahal peluang begitu banyak dengan waktu yang selalu memberi jalan. Jangan sampai kita mempertahankan kemiskinan dengan alas an kemiskinan.

Untuk memanfaatkan waktu, pikiran, tindakan dan pengendalian yang kita perlukan.

Setelah Membaca, Ayo Berbagi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar